Karena kecelakaan, potongan pesawat itu masih tersebar di seluruh daerah, satu-satunya indikasi tragedi yang terjadi di sana. Setelah 18 tahun penuh puing-puing, para keluarga korban berkumpul dan memutuskan untuk membangun monumen di salah satu tempat paling terpencil di dunia.
Didanai dengan 170 juta dolar paket bantuan yang diberikan oleh pemerintah Libya, truk didorong hampir 44 mil keluar untuk mengangkut batu yang tak terhitung jumlahnya untuk menempatkan di lokasi kecelakaan. Setelah dua bulan bekerja yang sangat melelahkan dalam iklim brutal, monumen itu telah selesai. Batu-batu jika dilihat dari atas menyerupai kompas dengan pesawat di dalamnya.
Di pinggir monumen adalah 170 cermin rusak, setiap cermin melambangkan korban dalam kecelakaan itu. Salah satu ujung monumen, salah satu sayap pesawat berdiri ujung atas, dengan sebuah plakat yang berisi daftar nama-nama korban.
Like Dan Share Jika Kamu Suka Artikelnya Dan Terima Kasih Sudah Berkunjung Di Blog Sederhana Ini
Follow @posterkini |
|
0 komentar:
Post a Comment