Pria Ini 'Tipu' Pacarnya yang Hamil Minum Obat Aborsi karena Belum Mau siap menikah-Kehamilan yang tak diinginkan seringkali membuat janin dan calon ibu
menjadi korban, seperti kasus yang terjadi di Florida, AS. Tak ingin
kekasihnya mempertahankan kehamilan karena belum mau menikah, Andrew
Weldon (28), menipunya agar mau minum obat aborsi hingga keguguran.
Akibat
perbuatannya ini, Andrew menghadapi kemungkinan untuk dipenjara 15
tahun dan diawasi selama 3 tahun kemudian,
Dalam kesepakatan pembelaan, Andrew mengaku sengaja 'menyesatkan' kekasihnya, Remee Jo Lee, dengan mengganti label sebotol obat aborsi menjadi antibiotik. Menurut The Washington Post, Andrew memperoleh obat aborsi tersebut dengan memalsukan tanda tangan ayahnya yang merupakan seorang dokter kandungan di Tampa, Florida.
Setelah mendapatkan obat tersebut dan mengganti labelnya, Andrew kemudian mengatakan kepada Remee bahwa ayahnya memberi resep antibiotik untuk mencegah infeksi pada kandungannya.
Tak lama setelah minum obat tersebut, Remee mengalami kram perut dan nyeri. Setelah dibawa dan diperiksa di rumah sakit, dokter mengatakan bahwa ini merupakan efek dari konsumsi obat perangsang persalinan. Remee keguguran di usia kehamilan 7 minggu.
"Setiap kali seorang wanita direnggut kemampuannya untuk melahirkan dan punya anak, saya tidak berpikir ada kejahatan lain yang lebih buruk. Perasaannya kini masih hancur, ia tidak percaya ini terjadi padanya," ungkap pengacara Remee, Gil Sanchez.
Kasus ini masih dikaji lebih lanjut untuk menentukan keputusan hukum bagi Andrew. Sementara Remee dengan kondisi mental yang tak stabil, sudah mengakhiri hubungannya dengan Andrew dan memilih untuk menyerahkan segala proses hukum pada undang-undang yang berlaku.
Sumber : Detikhealth.com
Dalam kesepakatan pembelaan, Andrew mengaku sengaja 'menyesatkan' kekasihnya, Remee Jo Lee, dengan mengganti label sebotol obat aborsi menjadi antibiotik. Menurut The Washington Post, Andrew memperoleh obat aborsi tersebut dengan memalsukan tanda tangan ayahnya yang merupakan seorang dokter kandungan di Tampa, Florida.
Setelah mendapatkan obat tersebut dan mengganti labelnya, Andrew kemudian mengatakan kepada Remee bahwa ayahnya memberi resep antibiotik untuk mencegah infeksi pada kandungannya.
Tak lama setelah minum obat tersebut, Remee mengalami kram perut dan nyeri. Setelah dibawa dan diperiksa di rumah sakit, dokter mengatakan bahwa ini merupakan efek dari konsumsi obat perangsang persalinan. Remee keguguran di usia kehamilan 7 minggu.
"Setiap kali seorang wanita direnggut kemampuannya untuk melahirkan dan punya anak, saya tidak berpikir ada kejahatan lain yang lebih buruk. Perasaannya kini masih hancur, ia tidak percaya ini terjadi padanya," ungkap pengacara Remee, Gil Sanchez.
Kasus ini masih dikaji lebih lanjut untuk menentukan keputusan hukum bagi Andrew. Sementara Remee dengan kondisi mental yang tak stabil, sudah mengakhiri hubungannya dengan Andrew dan memilih untuk menyerahkan segala proses hukum pada undang-undang yang berlaku.
Sumber : Detikhealth.com
Like Dan Share Jika Kamu Suka Artikelnya Dan Terima Kasih Sudah Berkunjung Di Blog Sederhana Ini
| Follow @posterkini |
|
0 komentar:
Post a Comment