Bocah Suriah Berumur Sebelas Tahun Bertekad untuk membunuh Presiden Suriah Bashar al-Assad-Bocah asal Suriah ini baru berusia 11 tahun, namun dia sudah mahir
memegang senapan AK-47. Sebagai anggota tentara pemberontak, Free Syrian
Army (FSA), bocah ini bertekad untuk membunuh Presiden Suriah Bashar
al-Assad.
Mohammed Afar yang tinggal di kota Aleppo, Suriah ini
tidak lebih tinggi dari senapan yang dia bawa. Namun untuk bocah
seumurannya, Afar tergolong mahir menggunakan senjata api.
Ke manapun dia membawa senapan beserta amunisi dan walkie-talkie. Bocah ini terlihat bangga mengenakan jaket yang memiliki lambang FSA. Dengan tegas, dia menyebut Presiden Assad sebagai target utamanya.
"Saya ingin tetap hidup sebagai pejuang hingga Bashar dibunuh," ucap Afar kepada vice.com dan dilansir news.com.au, Senin (2/9/2013).
"Dia seorang penembak yang hebat. Dia adalah singa kecil saya," timpal sang ayah, Mohammed Saleh Afar.
Di kalangan anggota FSA, Afar cukup dihormati meskipun dia masih anak-anak. Beberapa bahkan menyebutnya sebagai penembak yang bagus. Tanpa ragu, Afar pun menunjukkan ketrampilannya dengan senjata.
Dengan tenang dia melepaskan magasin senapannya sebelum kemudian memasangnya kembali. Lebih lanjut, Afar mengaku dirinya menganggumi sosok pejuang dari kelompok Islam garis keras setempat, Jabhat al-Nusra
"Mereka (Jabhat al-Nusra-red) benar-benar memahami Islam dan syariat. Mereka paham apa maknanya menjadi seorang muslim," ucap bocah ini.
"Ketika ayah saya pergi ke garis depan, dia membawa saya bersamanya. Dia minta saya berhati-hati dan kami menemukan tempat yang aman untuk melakukan penembakan," imbuh Afar.
Secara terpisah, ayah Afar mengakui dirinya sedikit khawatir dengan keikutsertaan putranya dalam pertempuran. "Saya menyerahkan semuanya kepada Tuhan," tuturnya.
Anggota FSA lainya sepakat dengan ayah Afar. Mereka menyatakan, selalu mengutamakan keamanan bocah tersebut. Menurut mereka, Afar tidak pernah benar-benar berada di garis depan yang sangat berbahaya.
Keberadaan anak-anak dalam tentara pemberontak di Suriah ini dibenarkan oleh Human Rights Watch (HRW). Dalam laporannya, organisasi HAM itu menyebut, sejumlah kelompok oposisi di Suriah menggunakan anak-anak untuk bertempur dan tujuan-tujuan militer lainnya," demikian laporan HRW.
Hal ini dikecam oleh peneliti anak. "Bahkan ketika anak-anak sukarela ingin bertempur, para komandannya memiliki tanggung jawab untuk melindungi mereka dengan menolak mereka," cetus peneliti anak, Priyanka Motaparthy.
Sumber Refrensi Berita : http://news.detik.com/read/2013/09/02/121740/2346789/1148/2/bocah-suriah-berumur-11-tahun-bertekad-bunuh-assad
Ke manapun dia membawa senapan beserta amunisi dan walkie-talkie. Bocah ini terlihat bangga mengenakan jaket yang memiliki lambang FSA. Dengan tegas, dia menyebut Presiden Assad sebagai target utamanya.
"Saya ingin tetap hidup sebagai pejuang hingga Bashar dibunuh," ucap Afar kepada vice.com dan dilansir news.com.au, Senin (2/9/2013).
"Dia seorang penembak yang hebat. Dia adalah singa kecil saya," timpal sang ayah, Mohammed Saleh Afar.
Di kalangan anggota FSA, Afar cukup dihormati meskipun dia masih anak-anak. Beberapa bahkan menyebutnya sebagai penembak yang bagus. Tanpa ragu, Afar pun menunjukkan ketrampilannya dengan senjata.
Dengan tenang dia melepaskan magasin senapannya sebelum kemudian memasangnya kembali. Lebih lanjut, Afar mengaku dirinya menganggumi sosok pejuang dari kelompok Islam garis keras setempat, Jabhat al-Nusra
"Mereka (Jabhat al-Nusra-red) benar-benar memahami Islam dan syariat. Mereka paham apa maknanya menjadi seorang muslim," ucap bocah ini.
"Ketika ayah saya pergi ke garis depan, dia membawa saya bersamanya. Dia minta saya berhati-hati dan kami menemukan tempat yang aman untuk melakukan penembakan," imbuh Afar.
Secara terpisah, ayah Afar mengakui dirinya sedikit khawatir dengan keikutsertaan putranya dalam pertempuran. "Saya menyerahkan semuanya kepada Tuhan," tuturnya.
Anggota FSA lainya sepakat dengan ayah Afar. Mereka menyatakan, selalu mengutamakan keamanan bocah tersebut. Menurut mereka, Afar tidak pernah benar-benar berada di garis depan yang sangat berbahaya.
Keberadaan anak-anak dalam tentara pemberontak di Suriah ini dibenarkan oleh Human Rights Watch (HRW). Dalam laporannya, organisasi HAM itu menyebut, sejumlah kelompok oposisi di Suriah menggunakan anak-anak untuk bertempur dan tujuan-tujuan militer lainnya," demikian laporan HRW.
Hal ini dikecam oleh peneliti anak. "Bahkan ketika anak-anak sukarela ingin bertempur, para komandannya memiliki tanggung jawab untuk melindungi mereka dengan menolak mereka," cetus peneliti anak, Priyanka Motaparthy.
Sumber Refrensi Berita : http://news.detik.com/read/2013/09/02/121740/2346789/1148/2/bocah-suriah-berumur-11-tahun-bertekad-bunuh-assad
Like Dan Share Jika Kamu Suka Artikelnya Dan Terima Kasih Sudah Berkunjung Di Blog Sederhana Ini
| Follow @posterkini |
|
0 komentar:
Post a Comment