Home » » Misteri yang belum bisa terungkap usai rekonstruksi kasus pembunuhan Sisca

Misteri yang belum bisa terungkap usai rekonstruksi kasus pembunuhan Sisca

Misteri yang belum bisa terungkap usai rekonstruksi kasus pembunuhan Sisca-Rekonstruksi penjambretan yang menyebabkan tewasnya Sisca Yofie (34) telah diperagakan dua tersangka, Wawan alias Awing dan keponakannya Ade Ismayadi, pada Kamis (22/8). 28 Adegan diperankan di enam tempat kejadian perkara (TKP).


Rekonstruksi dimulai dari rumah tersangka di Jalan Sukagalih, Pos Linmas di Jalan Setra Indah, Tempat kos Sisca di Jalan Setra Indah Utara, Jembatan Jalan Cipedes Tengah, lokasi temu korban di Jalan Cipedes Tengah dekat Lapangan ABRA, terakhir Jalan Dr Djundjunan Dalam atau Gang Sukawarna Baru (Sungai Citepus).

Reka ulang yang menyedot hingga ribuan warga  sekitar itu dimulai pukul jam 09.30 WIB dan berakhir sekitar pukul 14.00 WIB. Pengawalan ketat dilakukan kepolisian termasuk kendaraan taktis yang berjaga di tempat yang  berlangsungnya rekonstruksi pembunuhan sisca.

 dari keterangan tersangka kepada penyidik memang tak jauh berbeda dengan apa yang diperagakan.

Di balik 'topeng' dan jeratan borgol yang melingkar dikedua tangannya, di situ memang tersangka memperlihatkan adegan pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang.

Itu mulai terlihat dalam peragaannya diadegan 11 di mana tersangka melintas mobil milik mendiang Sisca ketika hendak dimasukan ke garasi. Adegan itu memperlihatkan Sisca dengan pemeran penggantinya sedang membuka pagar, tapi Wawan dan Ade yang menggunakan Suzuki Satria memutar balik motornya, sehingga terjadi aksi kejaharan tersebut.

Wawan dalam adegan 15 yang berhasil mendapatkan tas di dalam mobil dikejar Sisca. Sehingga adegan ke 16 Sisca berontak dan merangkul Wawan dengan erat ketika naik motor yang dikendarai Ade. 300 Meter Sisca berontak untuk kembali meraih tasnya itu. Seberapa hebatnya genggaman Sisca hingga membawanya sejauh itu?

Warga sekitar yang melihat lokasi rekonstruksi, tidak bisa terima. Ibu-ibu yang saat itu terlihat kesal berteriak. "Salah, lain kitu (salah, bukan begitu) adegan," celetuk seorang ibu-ibu yang menonton di kios rokok, 70 meter dari rumah kos Sisca, Kamis (22/8).

Adegan berlanjut sekitar 300 meter dari kost-an Sisca. Atau tepatnya dijembatan Cipedes. Dalam adegan ke-19 sampai 21, Wawan berusaha melepaskan diri dari cekikan Sisca.

Namun Sisca yang tak mau lepas, mengharuskan Wawan preman kampung ini mengeluarkan goloknya dan membacokkannya hingga tiga kali ke arah belakang menggunakan tangan kanan.

Bacokan Wawan mengenai kepala Sisca. Usai dibacok, adegan 21, Sisca mulai terkulai, dan perlahan jatuh ke dasar jalan. Dengan luka bacokan tersebut, perempuan cantik itu masih bisa menggapai jaket Wawan.

Di sini polisi tak menampilkan seretan itu, termasuk teka-teki apakah rambut Sisca memang masuk ke gir atau tidak. Manekin ber-wig yang disiapkan nyatanya tidak digunakan.

Namun dalam adegan 22 atau sekitar 200 meter menuju tempat lokasi Sisca 'dieksekusi', sebelum lapangan ABRA, adegan mulai memperlihatkan bahwa rambut Sisca menyangkut di gir.

Disitulah Sisca terseret, hingga akhirnya adegan 23 dan 24, Wawan turun dan memutus mahkota rambut manager cantik itu. Kemudian keduanya tancap gas meninggalkan Sisca yang berlumur darah

Keluarga usai rekonstruksi, menyangsikan bahwa rambut Sisca memang tersangkut gir. Dalam keterangan polisi rambut Sisca sepanjang 30 cm. Tapi pihak keluarga menyebut rambut Sisca tidak semampai itu.

"Pada saat terseret rambut Sisca tidak sampai 30 cm, tetap di atas bahu sedikit jadi tidak mungkin masuk gir," kata Tohir pengacara keluarga Sisca usai rekonstruksi. Meski sepengatahuannya rekonstruksi tidak ada upaya rekayasa namun ia meminta polisi menyelidiki lebih dalam soal rambut Sisca yang masuk gir. Kalau bisa polisi mendatangkan ahli.

Lainnya, di tengah rekonstruksi, saksi R juga menganggap janggal dengan apa yang dilakukan polisi dalam rekonstruksi. Menurutnya saat kejadian Sisca jelas ditarik kepalanya dan ditebas hingga melukai dahi.

"Saya melihat jelas kejadian, kalau tersangka menarik rambut korban terus membacokan golok ke kepalanya (disebelum lapangan ABRA, adegan 23)," ungkapnya yang juga ikut dalam rekonstruksi diadegan 22 sebagai saksi. R pun menyimpan tanda tanya besar di sini.

Kasus ini tentu akan menjadi pertaruhan polisi. Akankah kasus ini bisa selesai tanpa meninggalkan misteri? Ditemui di lokasi yang sama, Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko menegaskan, adegan demi adegan yang dilakukan polisi tidak ada rekayasa dan skenario yang dibuat-buat.

"Rekonstruksi berangkat dari alat bukti bukan dari asumsi atau pendapat," katanya. Menurutnya rekonstruksi tidak akan dilakukan tanpa alat bukti, keterangan pelaku, keterangan saksi, keterangan saksi ahli, serta petunjuk lainnya.

Dia menambahkan, rekonstruksi merupakan bagian dari upaya penyidikan yang akan dituangkan ke dalam berkas yang nantinya diserahkan kepada Jaksa. Kalaupun ada bukti baru, itu akan dimasukan ke dalam BAP tambahan.

"Tapi jika ada masukan akan dilakukan bap-bap tambahan dan mencari alat bukti yang mendukung untuk dilakukan proses penyidikan kembali," tandasnya.

Dia melanjutkan, setelah adanya dialog dengan pihak keluarga korban pasca rekonstruksi, tidak ada yang berbeda dengan penyidikan sebelumnya, bahwa pasal yang diterapkan dalam kasus ini adalah pasal 365 ayat 4 yakni tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain.

Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/misteri-yang-belum-terungkap-usai-rekonstruksi-pembunuhan-sisca.html

Like Dan Share Jika Kamu Suka Artikelnya Dan Terima Kasih Sudah Berkunjung Di Blog Sederhana Ini


0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. Pos Terkini - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger