Kanker kulit bisa bersembunyi di balik tato-Ketika pria asal Jerman yang berusia 29 tahun memutuskan untuk menghapus tatonya, ternyata ia juga ikut menghilangkan tahi lalat yang ternyata adalah kanker kulit.
Tato yang menutup lengan dan dada pria tersebut akhirnya dihapus setelah 10 tahun lamanya. Si pria pun menghapus tatonya melalui prosedur laser. Selama proses penghapusan itulah tahi lalat di pundak pria ditemukan, di area yang sudah tertutup dengan tinta tato warna hitam.
Meskipun dokter biasanya bisa mendiagnosis apakah tahi lalat tersebut berbahaya atau tidak, terkadang keberadaan tato memang menyulitkan para medis. Fenomena ini lantas dilaporkan dalam Journal of the American Medical Association.
Sebagaimana dilansir dari Live Science, perubahan bentuk, warna, dan ukuran tahi lalat bisa diindikasikan sebagai gejala melanoma - kanker kulit yang paling mematikan. Akan tetapi meski tato itu sendiri tidak mampu menyebabkan melanoma, keberadaannya cukup mengaburkan gejala kanker kulit.
"Gara-gara warna tinta tato, tahi lalat jadi sulit dideteksi dan diketahui apakah itu bersifat kanker atau tidak," terang Dr Doris Day, dokter kulit dari Lenox Hill Hospital.
Atas saran dari para medis, pria Jerman tersebut pun setuju untuk mengoperasi tahi lalatnya. Untungnya, kanker belum menyebar di bagian tubuh yang lain.
Karena kejadian itu, dokter akhirnya memberi peringatan akan satu lagi bahaya tato, yaitu menyembunyikan gejala kanker kulit. Para medis juga menyarankan agar tahi lalat dan bagian tubuh lain dipotret sebelum seseorang memutuskan untuk menato dirinya.
Sementara bagi orang-orang yang ingin menghapus tatonya, pemeriksaan keseluruhan juga perlu dilakukan. Sebab menghapus tato dengan laser tak bisa dilanjutkan sebelum tahi lalat yang mengindikasikan kanker dijinakkan terlebih dahulu.
Like Dan Share Jika Kamu Suka Artikelnya Dan Terima Kasih Sudah Berkunjung Di Blog Sederhana Ini
Follow @posterkini |
|
0 komentar:
Post a Comment