FPI haramkan undang ustazd Solmed yang main tarif seenaknya ketika diundang dakwah-Tindakan Ustaz Solmed yang biasa membatalkan kehadiran dan minta
kenaikan tarif dinilai sudah sangat keterlaluan. Penilaian itu datang dari ormas
Front Pembela Islam (FPI) DPD Jakarta pusat, di mana sang ustazd yang disebut gaul ini
sebelumnya aktif di sana.
H. Novel Bamu'min, Sekretaris DPD FPI DKI Jakarta sekaligus Humas LDF DPP FPI (Lembaga Dakwah Front Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam) menghimbau masyarakat untuk tidak menggunakan jasa ustazd solmed yang memberikan tarif berlebih ketika diundang dakwah.
"Karena itu haram didalam ajaran islam, bagi da'i FPI menarifkan atau mengomersilkan dakwah itu haram. Enggak boleh pasang tarif. Dakwah harus dengan perjuangan dan penuh keikhlasan," kata Novel Bamu'min.ketika diwawancarai
Urusan menaikkan tarif, menurut Novel, sudah menjadi kebiasaan Solmed. Sudah sekian pengundang yang mengadu kepada ormas FPI karena merasa dirugikan dengan tindakan Solmed yang suka menaikan tarif disaat ia diundang untuk diminta memeberikan tausyiah kepada jammaahnya. Alasan itu juga yang membuat ormas FPI memberhentikannya.
"Selalu hari H-nya ngebatalin, kalau enggak mau dibatalin minta harga sangat tinggi. Panitia pasti kelabakan nyari pengganti untuk memberikan tausyiah . Padahal sudah kesepakatan harga sudah setuju. Laporan sudah banyak, jadi kita nih ustazd dan da'i di ormas FPI nyebokin kerjaan dia mulu. Gantiin dia, karena banyak yang komplain ke kita," tuturnya.
Atas nama FPI DKI Jakarta, Novel menghimbau masyarakat untuk tidak lagi menggunakan jasa ustazd yang suka mengomersilkan dakwah seperti Ustazd Solmed. Bahkan Novel lantang mengharamkannya.
"Solmed ini sudah sangat keterlaluan. Makanya saya menginstruksikan sebagai sekretaris ormas FPI Jakarta agar DPW DPC Jakarta menghimbau kepada masyarakat umum untuk tidak mengundang Solmed ketika ada pengajian. Haram mengundang ustaz Solmed untuk membrikan tausyiah," tandasnya.
Sumber : Merdeka.com
H. Novel Bamu'min, Sekretaris DPD FPI DKI Jakarta sekaligus Humas LDF DPP FPI (Lembaga Dakwah Front Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam) menghimbau masyarakat untuk tidak menggunakan jasa ustazd solmed yang memberikan tarif berlebih ketika diundang dakwah.
"Karena itu haram didalam ajaran islam, bagi da'i FPI menarifkan atau mengomersilkan dakwah itu haram. Enggak boleh pasang tarif. Dakwah harus dengan perjuangan dan penuh keikhlasan," kata Novel Bamu'min.ketika diwawancarai
Urusan menaikkan tarif, menurut Novel, sudah menjadi kebiasaan Solmed. Sudah sekian pengundang yang mengadu kepada ormas FPI karena merasa dirugikan dengan tindakan Solmed yang suka menaikan tarif disaat ia diundang untuk diminta memeberikan tausyiah kepada jammaahnya. Alasan itu juga yang membuat ormas FPI memberhentikannya.
"Selalu hari H-nya ngebatalin, kalau enggak mau dibatalin minta harga sangat tinggi. Panitia pasti kelabakan nyari pengganti untuk memberikan tausyiah . Padahal sudah kesepakatan harga sudah setuju. Laporan sudah banyak, jadi kita nih ustazd dan da'i di ormas FPI nyebokin kerjaan dia mulu. Gantiin dia, karena banyak yang komplain ke kita," tuturnya.
Atas nama FPI DKI Jakarta, Novel menghimbau masyarakat untuk tidak lagi menggunakan jasa ustazd yang suka mengomersilkan dakwah seperti Ustazd Solmed. Bahkan Novel lantang mengharamkannya.
"Solmed ini sudah sangat keterlaluan. Makanya saya menginstruksikan sebagai sekretaris ormas FPI Jakarta agar DPW DPC Jakarta menghimbau kepada masyarakat umum untuk tidak mengundang Solmed ketika ada pengajian. Haram mengundang ustaz Solmed untuk membrikan tausyiah," tandasnya.
Sumber : Merdeka.com
Like Dan Share Jika Kamu Suka Artikelnya Dan Terima Kasih Sudah Berkunjung Di Blog Sederhana Ini
| Follow @posterkini |
|
0 komentar:
Post a Comment