Ini 3 Mumi Sungguhan dari Asia Tenggara Termasuk Mumi Di Indonesia..Ngeri Gan ,Siapa sangka, rupanya Asia Tenggara juga punya mumi. Tapi ada yang beda,
mumi-mumi di Asia Tenggara tidak seperti rupa mumi yang ada di Mesir.
Mumi-mumi tersebut tidak diperban kain putih, jadi hanya seonggok jasad
saja yang sudah mengering.
Berikut 3 mumi yang ada di Asia Tenggara:
1. Mumi di Papua, Indonesia
Tahukah
Anda, Papua ternyata punya mumi yang berumur 300 tahun. Mumi Papua
tersebut dapat Anda lihat di Wamena. Mungkin, inilah satu-satunya mumi
yang ada di Indonesia.
detikTravel berkesempatan melihat mumi Papua ini dari dekat beberapa waktu lalu. Warnanya hitam kering, dengan posisi duduk dan kedua tangan memegang lutut. Mulutnya menganga dan kepalanya mendogkak ke atas. Aksesoris seperti ikat kepala, gelang, dan koteka pun masih melekat di tubuhnya. Hii!
Menurut masyarakat setempat, mumi ini berumur sekitar 300 tahun. Tak hanya satu, tapi ada sekitar enam mumi di Wamena. Para mumi tersebut dulunya adalah panglima perang Suku Dani.
Bagaimana masyarakat setempat membuat mumi ini? Jasad panglima perang setelah perang dijemur dan dikeringkan di gua. Setelah itu, jasadnya ditusuk dengan tulang babi dan ditaruh di atas api. Hal tersebut membuat lemak yang ada di dalam tubuh menjadi keluar.
Ada yang unik dari mumi Papua ini. Mereka yang dimumikan memang berniat untuk menjadi mumi. Sebab, mereka percaya jasadnya akan berguna untuk keturunannya kelak. Teori tersebut tidak salah, karena kini mumi-mumi tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Wamena.
2. Mumi di Kuil Wat Khunaram, Thailand
Tak
disangka, rupanya Thailand punya mumi di dalam kuil. Anda bisa
membuktikannya dengan datang ke Kuil Wat Khunaram yang berada di Pulau
Ko Samui.
Mumi tersebut adalah seorang biksu. Dia meninggal dalam usia 79 tahun dalam posisi bermeditasi. Tepatnya, dia duduk bersila yang biasa disebut dengan gaya lotus. Masyarakat setempat pun menggangapnya orang suci, sehingga dirinya dijadikan mumi.
Mumi biksu ini terlindung kaca tembus pandang. Muminya pun masih menggenakan baju biksu dan terlihat sedang duduk bersila. Satu hal unik, mumi ini memakai kacamata hitam!
Kacamata hitam itu bukanlah untuk gaya-gayaan. Para biksu setempat bersepakat, kacamata hitam dapat membuat sang mumi tidak terganggu dengan pengunjung yang berdatangan. Ya, traveler diperbolehkan untuk melihat muminya dari dekat.
3. Mumi di Kabayan, Filipina
Selain
Indonesia dan Thailand, Filipina pun punya mumi. Terletak di sebelah
utara Kota Manila, ada wilayah Kabayan yang menyimpang banyak mumi di
dalam gua.
Mumi di Filipina ini diyakini adalah peninggalan dari Suku Ibaloi atau yang dikenal Suku Kabayan. Para ilmuwan beranggapan, mereka membuat mumi ini pada tahun 1200-1500 tahun sebelum Masehi. Mumi-mumi di sana jumlahnya tidak sedikit, mereka ditemukan di dalam Gua Timbak yang ada di atas gunung dengan perjalanan 5 jam mendaki.Ada kesamaan mumi Kabayan dengan mumi Papua, yaitu dimumikan dalam posisi duduk!
Suku Ibaloi mencuci dan menaruh jasad seseorang yang meninggal di atas api untuk dijadikan mumi. Proses tersebut cukup cepat, karena dilakukan ketika manusia yang mau dijadikan mumi baru saja meninggal. Hal itulah yang membuat cairan tubuhnya keluar. Setelah itu, asap tembakau ditiupkan ke dalam mulut untuk mengeringkan organ-organ tubuh.
Pembuatan mumi oleh suku Ibaloi memakan waktu hingga berbulan-bulan. Setelah menjadi mumi, lalu mereka menaruhnya di dalam gua. Praktik pembuatan mumi ini terhenti tahun 1500, kala Spanyol menjajah Filipina.
Mumi Kabayan kini dilindungi oleh pemerintah setempat. Traveler dilarang masuk ke dalam gua untuk melihat mumi-mumi yang banyak jumlahnya. Tapi tak usah kuatir, sebuah museum kecil di kabayan menampilkan sosok mumi tersebut. Berani lihat?
1. Mumi di Papua, Indonesia
detikTravel berkesempatan melihat mumi Papua ini dari dekat beberapa waktu lalu. Warnanya hitam kering, dengan posisi duduk dan kedua tangan memegang lutut. Mulutnya menganga dan kepalanya mendogkak ke atas. Aksesoris seperti ikat kepala, gelang, dan koteka pun masih melekat di tubuhnya. Hii!
Menurut masyarakat setempat, mumi ini berumur sekitar 300 tahun. Tak hanya satu, tapi ada sekitar enam mumi di Wamena. Para mumi tersebut dulunya adalah panglima perang Suku Dani.
Bagaimana masyarakat setempat membuat mumi ini? Jasad panglima perang setelah perang dijemur dan dikeringkan di gua. Setelah itu, jasadnya ditusuk dengan tulang babi dan ditaruh di atas api. Hal tersebut membuat lemak yang ada di dalam tubuh menjadi keluar.
Ada yang unik dari mumi Papua ini. Mereka yang dimumikan memang berniat untuk menjadi mumi. Sebab, mereka percaya jasadnya akan berguna untuk keturunannya kelak. Teori tersebut tidak salah, karena kini mumi-mumi tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Wamena.
2. Mumi di Kuil Wat Khunaram, Thailand
Mumi tersebut adalah seorang biksu. Dia meninggal dalam usia 79 tahun dalam posisi bermeditasi. Tepatnya, dia duduk bersila yang biasa disebut dengan gaya lotus. Masyarakat setempat pun menggangapnya orang suci, sehingga dirinya dijadikan mumi.
Mumi biksu ini terlindung kaca tembus pandang. Muminya pun masih menggenakan baju biksu dan terlihat sedang duduk bersila. Satu hal unik, mumi ini memakai kacamata hitam!
Kacamata hitam itu bukanlah untuk gaya-gayaan. Para biksu setempat bersepakat, kacamata hitam dapat membuat sang mumi tidak terganggu dengan pengunjung yang berdatangan. Ya, traveler diperbolehkan untuk melihat muminya dari dekat.
3. Mumi di Kabayan, Filipina
Mumi di Filipina ini diyakini adalah peninggalan dari Suku Ibaloi atau yang dikenal Suku Kabayan. Para ilmuwan beranggapan, mereka membuat mumi ini pada tahun 1200-1500 tahun sebelum Masehi. Mumi-mumi di sana jumlahnya tidak sedikit, mereka ditemukan di dalam Gua Timbak yang ada di atas gunung dengan perjalanan 5 jam mendaki.Ada kesamaan mumi Kabayan dengan mumi Papua, yaitu dimumikan dalam posisi duduk!
Suku Ibaloi mencuci dan menaruh jasad seseorang yang meninggal di atas api untuk dijadikan mumi. Proses tersebut cukup cepat, karena dilakukan ketika manusia yang mau dijadikan mumi baru saja meninggal. Hal itulah yang membuat cairan tubuhnya keluar. Setelah itu, asap tembakau ditiupkan ke dalam mulut untuk mengeringkan organ-organ tubuh.
Pembuatan mumi oleh suku Ibaloi memakan waktu hingga berbulan-bulan. Setelah menjadi mumi, lalu mereka menaruhnya di dalam gua. Praktik pembuatan mumi ini terhenti tahun 1500, kala Spanyol menjajah Filipina.
Mumi Kabayan kini dilindungi oleh pemerintah setempat. Traveler dilarang masuk ke dalam gua untuk melihat mumi-mumi yang banyak jumlahnya. Tapi tak usah kuatir, sebuah museum kecil di kabayan menampilkan sosok mumi tersebut. Berani lihat?
Like Dan Share Jika Kamu Suka Artikelnya Dan Terima Kasih Sudah Berkunjung Di Blog Sederhana Ini
Follow @posterkini |
|
0 komentar:
Post a Comment