Home » » Inilah Tes keperawanan yang pernah menjadi kontroversi di 2 daerah ini

Inilah Tes keperawanan yang pernah menjadi kontroversi di 2 daerah ini

Inilah Tes keperawanan yang pernah menjadi kontroversi di 2 daerah ini-Ribut-ribut soal tes keperawanan (virginitas) yang diwacanakan Dinas Pendidikan Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, mengingatkan kita pada kasus serupa pada 2010 lalu. Waktu itu tes virginitas juga sempat diwacanakan oleh anggota Komisi III DPRD Provinsi Jambi Bayu Suseno.


Bedanya, Dinas Pendidikan Kota Prabumuli mewacanakan tes virginitas itu untuk mengatasi makin merajalelanya pergaulan seks bebas di kalangan pelajar. Sementara politisi Partai Amanat Nasional (PAN) di DPRD Provinsi Jambi, itu mengusulkannya tes sebagai syarat penerimaan siswa baru (PSB) untuk tingkat SLTP dan SLTA.

Sedangkan persamaannya, wacana itu sama-sama langsung berbuah kritik dari berbagai elemen masyarakat sebelum benar-benar direalisasikan. Walhasil, tes keperawanan menjadi kontroversi karena ditolak berbagai pihak.

"Ini enggak wise, enggak bijak. Kalau ada bukti tentu kami akan membuat edaran. Kalau ada, ada cara lain yang lebih wise," kata M Nuh di Istana Negara, Jakarta,.

Kritik juga dilontarkan Sekretaris Dewan Pakar Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ahmad Yani. Menurut aturan tes keperawanan sebagai syarat masuk SMA di Prabumulih melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Sebab, setiap orang berhak mengenyam pendidikan dan melanjutkan sekolah sesuai dengan Undang-Undang.

"Saya kira itu pelanggaran HAM yang berat. Apa urusannya sama keperawanan. Terus kalau sudah tidak perawan terus tidak boleh sekolah," ujarnya.

Yani mengatakan, hal itu seperti pemberangusan hak bersekolah bagi kaum perempuan. Syarat itu menjadi terlihat diskriminatif terhadap kaum perempuan. "Keperawanan, kalau keperjakaan gimana, bisa dites? Ini kan pelanggaran HAM terhadap perempuan," terangnya.

Secara ilmiah tes keperawanan juga akan sulit dilakukan. Begini pendapat Dokter Ahli Andrologi dan Seksologi, Wimpie Pangkahila. Menurut dia bicara keperawanan, sebelumnya harus menyepakati definisi perawan lebih dulu.

Pertama, apakah perawan itu di lihat dari seorang perempuan yang pernah atau tidak melakukan hubungan seksual. Definisi kedua, perawan didefinisikan semata-mata karena selaput dara robek atau tidak.

Sebab, dia melanjutkan, kalau definisi yang dipakai itu pernah atau tidak melakukan hubungan seksual, berarti tes keperawanan itu tidak ada hubungannya dengan selaput dara yang robek. Misalnya dia melakukan masturbasi pakai alat atau jari hingga selaput dara robek, tapi tidak pernah berhubungan seksual.

"Terus dites. Dan si perempuan jawab, saya perawan karena tidak pernah melakukan hubungan seksual. Terus dia tidak diterima sekolah karena selaput daranya robek, kan kasihan cewek-cewek itu nanti. Kasihan mereka yang pernah masturbasi pakai alat atau jari," kata Wimpie sambil tertawa.

Padahal, kata dia, tes keperawanan di situ kan menyangkut perilaku. Misalnya perempuan dites apakah perilakunya buruk karena pernah melakukan hubungan seks bebas atau tidak. "Karena menyangkut perilaku (seks bebas), tidak ada kaitannya dengan selaput dara," terangnya.

Jadi agaknya memang sulit mempraktikkan tes keperawanan ini. Bagaimana menurut anda?

Sumber : merdeka.com

Like Dan Share Jika Kamu Suka Artikelnya Dan Terima Kasih Sudah Berkunjung Di Blog Sederhana Ini


0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. Pos Terkini - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger