Astaga...! Usai Lahirkan Bayi Ibu Muda ini Tewas Digerogoti Bakteri Pemakan Daging-Tragis sekali kisah sepasang pasangan muda Matt dan Heather Nichols ini.
Belum lama setelah melahirkan anak pertamanya, sang istri terinfeksi
bakteri pemakan daging yang berujung kematian. Kini Matt harus
membesarkan bayinya sendirian.
Sepasang suami istri asal Bangor,
Maine, ini baru saja bersuka cita menyambut kelahiran buah hatinya pada
tangal 1 Agustus 2013 lalu. Namun tak lama kemudian, Heather mengalami
infeksi akibat episiotomi, yaitu prosedur rutin di mana ahli bedah
memotong lubang vagina saat persalinan untuk memudahkan persalinan.
Untuk mengatasi pembengkakan dan meredakan nyeri, Heather yang berusia 29 tahun tersebut lalu dikirim kembali ke rumah sakit tempat dia melakukan persalinan, Eastern Maine Medical Center. Namun apa lacur, kondisinya dengan cepat memburuk.
Hasil pemeriksaan dokter memastikan bahwa biang infeksi Heather adalah bakteri necrotizing faciitis, yaitu bakteri yang lebih sering disebut dengan bakteri pemakan daging. Bakteri ini menghancurkan kulit, otot dan jaringan tubuh lain.
Bakteri ini umumnya menginfeksi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, namun juga bisa terjadi akibat luka dan goresan, termasuk luka bedah. Infeksi biasanya menyebar dengan cepat. Bahkan 1 dari 4 orang yang terinfeksi akan mati.
Heather pun segera mendapat penanganan. Dia menjalani operasi untuk mengambil jaringan yang telah terinfeksi, namun dokter tidak dapat menghentikan keganasan bakteri tersebut. Akhirnya dia meninggal pada tanggal 8 Agustus 2013, seminggu setelah putrinya yang diberi nama Ruby Ann lahir.
"Dokter mengatakan Heather berjuang jauh lebih kuat daripada kebanyakan orang lainnya. Ini sama seperti saat melahirkan, ada dokter di sana yang mengatakan bahwa dia adalah salah satu wanita melahirkan terkuat yang pernah mereka lihat," kata Matt.
Kehilangan ini benar-benar mengejutkan, sebab Heather sudah mempersiapkan kehadiran buah hatinya. Dia juga sudah membeli pakaian dan merenovasi rumah agar si bayi nyaman. Namun infeksi bakteri ini jauh di luar bayangan.
Akibat kasus ini, pihak rumah sakit akan menyelidiki kematian Heather. Sementara itu, teman-teman Matt dan Heather membuat situs penggalangan dana untuk membantu menutupi biaya pemakaman Heather dan perawatan Ruby. Sampai sejauh ini, dana yang telah terkumpul lebih dari US$ 13.000 atau sekitar Rp 136 juta.
Sumber : Detik.com
Untuk mengatasi pembengkakan dan meredakan nyeri, Heather yang berusia 29 tahun tersebut lalu dikirim kembali ke rumah sakit tempat dia melakukan persalinan, Eastern Maine Medical Center. Namun apa lacur, kondisinya dengan cepat memburuk.
Hasil pemeriksaan dokter memastikan bahwa biang infeksi Heather adalah bakteri necrotizing faciitis, yaitu bakteri yang lebih sering disebut dengan bakteri pemakan daging. Bakteri ini menghancurkan kulit, otot dan jaringan tubuh lain.
Bakteri ini umumnya menginfeksi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, namun juga bisa terjadi akibat luka dan goresan, termasuk luka bedah. Infeksi biasanya menyebar dengan cepat. Bahkan 1 dari 4 orang yang terinfeksi akan mati.
Heather pun segera mendapat penanganan. Dia menjalani operasi untuk mengambil jaringan yang telah terinfeksi, namun dokter tidak dapat menghentikan keganasan bakteri tersebut. Akhirnya dia meninggal pada tanggal 8 Agustus 2013, seminggu setelah putrinya yang diberi nama Ruby Ann lahir.
"Dokter mengatakan Heather berjuang jauh lebih kuat daripada kebanyakan orang lainnya. Ini sama seperti saat melahirkan, ada dokter di sana yang mengatakan bahwa dia adalah salah satu wanita melahirkan terkuat yang pernah mereka lihat," kata Matt.
Kehilangan ini benar-benar mengejutkan, sebab Heather sudah mempersiapkan kehadiran buah hatinya. Dia juga sudah membeli pakaian dan merenovasi rumah agar si bayi nyaman. Namun infeksi bakteri ini jauh di luar bayangan.
Akibat kasus ini, pihak rumah sakit akan menyelidiki kematian Heather. Sementara itu, teman-teman Matt dan Heather membuat situs penggalangan dana untuk membantu menutupi biaya pemakaman Heather dan perawatan Ruby. Sampai sejauh ini, dana yang telah terkumpul lebih dari US$ 13.000 atau sekitar Rp 136 juta.
Sumber : Detik.com
Like Dan Share Jika Kamu Suka Artikelnya Dan Terima Kasih Sudah Berkunjung Di Blog Sederhana Ini
| Follow @posterkini |
|
0 komentar:
Post a Comment