Ada satu tradisi yang biasanya dilakukan muda mudi di berbagai daerah
setiap bulan suci Ramadan datang. Yakni kumpul bersama-sama teman seusai
salat subuh, kemudian berjalan-jalan menggunakan sepeda motor melakukan
konvoi atau pun berjalan kaki ke satu kawasan yang sudah jadi langganan
kumpulan mereka.
Kegiatan itu dinamakan asmara subuh. Tidak ada alasan jelas kenapa diberi nama demikian. Mungkin saja karena waktu pelaksanaan acara kumpul muda mudi itu dilakukan seusai salat subuh.
Seiring berjalannya waktu, kegiatan asmara subuh itu sering menimbulkan dampak negatif. Sebab setelah berkumpul bersama, tak jarang muda-mudi justru membuat kegaduhan yang mengganggu ketentraman warga. Itu sebabnya, kegiatan asmara subuh di beberapa daerah sering dibubarkan petugas.
Berikut lima dampak negatif dari kegiatan asmara subuh yang dilakukan muda-mudi:
Kegiatan itu dinamakan asmara subuh. Tidak ada alasan jelas kenapa diberi nama demikian. Mungkin saja karena waktu pelaksanaan acara kumpul muda mudi itu dilakukan seusai salat subuh.
Seiring berjalannya waktu, kegiatan asmara subuh itu sering menimbulkan dampak negatif. Sebab setelah berkumpul bersama, tak jarang muda-mudi justru membuat kegaduhan yang mengganggu ketentraman warga. Itu sebabnya, kegiatan asmara subuh di beberapa daerah sering dibubarkan petugas.
Berikut lima dampak negatif dari kegiatan asmara subuh yang dilakukan muda-mudi:
1. Main petasan, ganggu ketentraman warga
Setelah berkumpul bersama teman-temannya, muda mudi yang melakukan
asmara subuh biasanya tak hanya dia termenung. Mereka terkadang
menghibur diri dengan bermain petasan dan saling bersahutan.
Seperti pantauan merdeka.com di kawasan Bintaro, mereka saling melemparkan petasan ke arah kelompok lain, seperti halnya orang berperang. Ini dilakukan tanpa menghiraukan ketertiban jalanan, keamanan, kenyamanan serta ketentraman lingkungan dan warga.
Tapi banyak juga yang sengaja menyiapkan petasan di jalanan. Jika mengetahui ada pengendara atau pejalan kaki yang lewat, lalu diledakkanlah petasan yang sudah disiapkan tadi, supaya si target terkejut.
Jika korban kaget, mereka pun senang dan tertawa lepas. Ada juga yang malah mengejek korbannya.
Seperti pantauan merdeka.com di kawasan Bintaro, mereka saling melemparkan petasan ke arah kelompok lain, seperti halnya orang berperang. Ini dilakukan tanpa menghiraukan ketertiban jalanan, keamanan, kenyamanan serta ketentraman lingkungan dan warga.
Tapi banyak juga yang sengaja menyiapkan petasan di jalanan. Jika mengetahui ada pengendara atau pejalan kaki yang lewat, lalu diledakkanlah petasan yang sudah disiapkan tadi, supaya si target terkejut.
Jika korban kaget, mereka pun senang dan tertawa lepas. Ada juga yang malah mengejek korbannya.
2. Ajang balap liar
Tak hanya main petasan, mereka juga memanfaatkan kondisi jalanan yang
sepi untuk balap liar. Padahal itu sangat membahayakan mereka.
Biasanya, antar kelompok menunjuk beberapa orang untuk beradu kecepatan di jalanan dengan kelompok lain. Agar suasana lebih ramai, petasan tetap dihidupkan.
"Sering kali mereka balapan liar, bahkan sama petugas mereka tidak takut. Tapi biasanya jam 07.30 mereka sudah bubar," ujar Anang (19), salah satu warga.
Di atas motor, mereka mempertontonkan berbagai cara mengemudi yang lain dari biasanya. Salah satunya, menyetir sambil tengkurap.
Biasanya, antar kelompok menunjuk beberapa orang untuk beradu kecepatan di jalanan dengan kelompok lain. Agar suasana lebih ramai, petasan tetap dihidupkan.
"Sering kali mereka balapan liar, bahkan sama petugas mereka tidak takut. Tapi biasanya jam 07.30 mereka sudah bubar," ujar Anang (19), salah satu warga.
Di atas motor, mereka mempertontonkan berbagai cara mengemudi yang lain dari biasanya. Salah satunya, menyetir sambil tengkurap.
3. Pacaran sambil umbar kemesraan
Asmara subuh sering dijadikan ajang untuk berpacaran oleh muda-mudi. Mereka tak segan mempertontonkan kemesraan mereka.
Padahal perbuatan demikian bisa menjerumuskan mereka ke hal-hal yang dilarang agama. Kepada merdeka.com, sepasang muda-mudi yang enggan disebutkan namanya mengaku kebersamaan bersama sang kekasih sekadar menikmati pagi yang sejuk dan melepas penat.
"Kalau soal itu kan dosanya ditanggung masing-masing. Kalau menjadikan asmara subuh sebagai ajang pacaran, ya salah. Tapi itu kembali ke orangnya masing-masing," mereka.
Padahal perbuatan demikian bisa menjerumuskan mereka ke hal-hal yang dilarang agama. Kepada merdeka.com, sepasang muda-mudi yang enggan disebutkan namanya mengaku kebersamaan bersama sang kekasih sekadar menikmati pagi yang sejuk dan melepas penat.
"Kalau soal itu kan dosanya ditanggung masing-masing. Kalau menjadikan asmara subuh sebagai ajang pacaran, ya salah. Tapi itu kembali ke orangnya masing-masing," mereka.
4. Bibit lahirnya geng motor
Ajak kumpul ramai-ramai ini tak jarang melahirkan ide untuk membentuk
satu komunitas. Mengingat mereka yang melakukan asmara subuh sebagian
besar membawa sepeda motor, mereka lantas membuat geng.
Geng motor inilah yang biasanya membuat keonaran sehingga mengganggu warga. Aksi mereka pun sering sekali dihentikan kepolisian.
5.Buat
Geng motor inilah yang biasanya membuat keonaran sehingga mengganggu warga. Aksi mereka pun sering sekali dihentikan kepolisian.
5.Buat
Banyaknya jumlah pemuda-pemudi saat asmara subuh terkadang
menimbulkan kemacetan di sekitar lokasi mereka berkumpul. Belum lagi
kadang parkir motor yang sembarangan dan memakan badan jalan.
Warga yang kesal sudah sering memperingati mereka. Tapi tampaknya hal itu tak membuat mereka takut dan pergi.
Warga yang kesal sudah sering memperingati mereka. Tapi tampaknya hal itu tak membuat mereka takut dan pergi.
5. Buat macet
Banyaknya jumlah pemuda-pemudi saat asmara subuh terkadang
menimbulkan kemacetan di sekitar lokasi mereka berkumpul. Belum lagi
kadang parkir motor yang sembarangan dan memakan badan jalan.
Warga yang kesal sudah sering memperingati mereka. Tapi tampaknya hal itu tak membuat mereka takut dan pergi.
Warga yang kesal sudah sering memperingati mereka. Tapi tampaknya hal itu tak membuat mereka takut dan pergi.
Like Dan Share Jika Kamu Suka Artikelnya Dan Terima Kasih Sudah Berkunjung Di Blog Sederhana Ini
Follow @posterkini |
|
0 komentar:
Post a Comment