Inilah Daftar Masalah Kesehatan TYang Akan Timbul Dalam Diri Kita Akibat Patah Hati,Putusnya hubungan dengan kekasih, cinta
yang bertepuk sebelah tangan atau si dia berselingkuh kerap menjadi
penyebab utama seseorang patah hati. Saat patah hati, mood dan suasana
hati pun kacau balau. Eits, tapi sepertinya Anda tidak boleh lama-lama
hanyut dalam kesedihan akibat patah hati. Mengapa?
Patah hati
ternyata juga bisa menimbulkan masalah kesehatan., ada tujuh dampak patah hati terhadap
kesehatan fisik dan mental Anda.
1. Tekanan darah tinggi dan serangan jantung
Patah hati menyebabkan stres kronis. Di samping menghasilkan adrenalin (bahan kimia yang dihasilkan tubuh saat merasa stres) yang lebih banyak, tubuh juga akan terus menghasilkan hormon kortisol. Pelepasan kortisol selama periode stres jangka panjang dapat memengaruhi hampir semua sistem dalam tubuh Anda,termasuk tekanan darah dan denyut jantung.
2. Insomnia
Saat mengalami patah hati, Anda hanya bisa membolak-balikkan badan ketika ingin tidur dan mata tetap terjaga? Anda tidak sendirian. Tubuh mungkin merasa resah sehingga menyebabkan stres fisik yang membuat Anda sebenarnya memmbutuhkan istirahat lebih banyak. Tingkat kortisol yang tinggi juga ikut andil ketika Anda merasa sulit memejamkan mata.
3. Sistem imun yang buruk
Stres sangat berpengaruh pada sistem imun Anda akibatnya Anda mudah terserang penyakit, misalnya pilek dan batuk. Penyakit autoimun, di mana tubuh berbalik melawan dirinya sendiri, juga mungkin terjadi saat Anda patah hati karena fungsi kekebalan tubuh sedang tidak berfungsi dengan baik.
Ketika Anda bergulat dengan pikiran negatif dan emosi yang menyertainya, jangan heran jika sistem kekebalan tubuh Anda menurun drastis. Badan ekstensif di bidang penelitian psikoneuroimunologi juga menunjukkan betapa besar dampak emosional memengaruhi sistem imun tubuh.
Menurut American Psychological Association, turunnya sistem imun bukan hanya diakibatkan dari stres, tapi juga depresi akibat merasa kesepian atau isolasi sosial.
4. Depresi klinis dan masalah kesehatan mental
kejadian dalam hidup yang membuat stres bisa menyebabkan depresi klinis pada sebagian orang. Penelitian dari Harvard University juga menemukan bahwa stres kronis dapat meningkatkan kecemasan. Ketika Anda berjuang menghilangkan trauma karena patah hati, maka langkah yang harus dilakukan adalah meminta bantuan.
Pasca putusnya hubungan dengan pasangan, Anda akan mengalami krisis identitas yaitu mencari tahu siapa diri Anda tanpa pasangan. Sebuah studi tahun 2010 menemukan bahwa putusnya hubungan Anda dengan pasangan bisa mengganggu rasa percaya diri Anda.
5. Sakit perut
Saat gugup, tiba-tiba Anda merasa sakit perut? itu hal wajar. Sakit perut bisa disebabkan oleh stres akut. Tapi, ketegangan jangka panjang bisa memperburuk masalah pencernaan misalnya mulas, gangguan pencernaan, hingga iritasi usus besar. Jika Anda mengalami masalah perut akibat patah hati, womenshealth.go merekomendasikan langkah-langkah untuk mengurangi tingkat stres Anda agar sistem pencernaan Anda tetap terjaga. Misalnya dengan yoga, meditasi, atau mengambil nafas dalam-dalam.
6. Lingkar pinggang lebih besar
Stres kronis bisa menyebabkan lingkar pinggang Anda bertambah. Stres jangka panjang berkaitan dengan penyimpanan kelebihan lemak perut. Penelitian di Yale menunjukkan bahwa terdapat korelasi tingkat kortisol yang tinggi dengan lemak ekstra di perut wanita. Selain itu, saat patah hati, makan cenderung dijadikan pelarian bagi sebagian orang. Apalagi makanan yang dimakan adalah cemilan dengan kandungan lemak, gula, dan garam yang tinggi. Padahal, makanan itu tidak mengandung kalori dan malah menyebabkan kenaikan berat badan serta peningkatan kortisol dalam tubuh.
Nah, daripada berisiko terkena berbagai penyakit. Redakanlah patah hati Anda, lakukan hal-hal yang menyenangkan dan cobalah untuk membuka lembaran baru!
1. Tekanan darah tinggi dan serangan jantung
Patah hati menyebabkan stres kronis. Di samping menghasilkan adrenalin (bahan kimia yang dihasilkan tubuh saat merasa stres) yang lebih banyak, tubuh juga akan terus menghasilkan hormon kortisol. Pelepasan kortisol selama periode stres jangka panjang dapat memengaruhi hampir semua sistem dalam tubuh Anda,termasuk tekanan darah dan denyut jantung.
2. Insomnia
Saat mengalami patah hati, Anda hanya bisa membolak-balikkan badan ketika ingin tidur dan mata tetap terjaga? Anda tidak sendirian. Tubuh mungkin merasa resah sehingga menyebabkan stres fisik yang membuat Anda sebenarnya memmbutuhkan istirahat lebih banyak. Tingkat kortisol yang tinggi juga ikut andil ketika Anda merasa sulit memejamkan mata.
3. Sistem imun yang buruk
Stres sangat berpengaruh pada sistem imun Anda akibatnya Anda mudah terserang penyakit, misalnya pilek dan batuk. Penyakit autoimun, di mana tubuh berbalik melawan dirinya sendiri, juga mungkin terjadi saat Anda patah hati karena fungsi kekebalan tubuh sedang tidak berfungsi dengan baik.
Ketika Anda bergulat dengan pikiran negatif dan emosi yang menyertainya, jangan heran jika sistem kekebalan tubuh Anda menurun drastis. Badan ekstensif di bidang penelitian psikoneuroimunologi juga menunjukkan betapa besar dampak emosional memengaruhi sistem imun tubuh.
Menurut American Psychological Association, turunnya sistem imun bukan hanya diakibatkan dari stres, tapi juga depresi akibat merasa kesepian atau isolasi sosial.
4. Depresi klinis dan masalah kesehatan mental
kejadian dalam hidup yang membuat stres bisa menyebabkan depresi klinis pada sebagian orang. Penelitian dari Harvard University juga menemukan bahwa stres kronis dapat meningkatkan kecemasan. Ketika Anda berjuang menghilangkan trauma karena patah hati, maka langkah yang harus dilakukan adalah meminta bantuan.
Pasca putusnya hubungan dengan pasangan, Anda akan mengalami krisis identitas yaitu mencari tahu siapa diri Anda tanpa pasangan. Sebuah studi tahun 2010 menemukan bahwa putusnya hubungan Anda dengan pasangan bisa mengganggu rasa percaya diri Anda.
5. Sakit perut
Saat gugup, tiba-tiba Anda merasa sakit perut? itu hal wajar. Sakit perut bisa disebabkan oleh stres akut. Tapi, ketegangan jangka panjang bisa memperburuk masalah pencernaan misalnya mulas, gangguan pencernaan, hingga iritasi usus besar. Jika Anda mengalami masalah perut akibat patah hati, womenshealth.go merekomendasikan langkah-langkah untuk mengurangi tingkat stres Anda agar sistem pencernaan Anda tetap terjaga. Misalnya dengan yoga, meditasi, atau mengambil nafas dalam-dalam.
6. Lingkar pinggang lebih besar
Stres kronis bisa menyebabkan lingkar pinggang Anda bertambah. Stres jangka panjang berkaitan dengan penyimpanan kelebihan lemak perut. Penelitian di Yale menunjukkan bahwa terdapat korelasi tingkat kortisol yang tinggi dengan lemak ekstra di perut wanita. Selain itu, saat patah hati, makan cenderung dijadikan pelarian bagi sebagian orang. Apalagi makanan yang dimakan adalah cemilan dengan kandungan lemak, gula, dan garam yang tinggi. Padahal, makanan itu tidak mengandung kalori dan malah menyebabkan kenaikan berat badan serta peningkatan kortisol dalam tubuh.
Nah, daripada berisiko terkena berbagai penyakit. Redakanlah patah hati Anda, lakukan hal-hal yang menyenangkan dan cobalah untuk membuka lembaran baru!
Like Dan Share Jika Kamu Suka Artikelnya Dan Terima Kasih Sudah Berkunjung Di Blog Sederhana Ini
Follow @posterkini |
|
0 komentar:
Post a Comment