Kota Kuno Mesir Yang Tenggelam Ungkap Misteri 1.200 Tahun Kairo : Sampai satu dekade lalu, tak satupun yang bisa
memastikan apakah Heracleion, kota pelabuhan tua, adalah fiksi atau
nyata. Hingga para ilmuwan menemukannya, 150 kaki atau 45,7 meter di
bawah Teluk Aboukir di Mesir.
Tak hanya bukti fisik bahwa kota itu pernah ada di masa lalu, namun juga sejumlah artefak yang ditemukan, di antaranya 64 kapal, patung setinggi 4,8 meter, 700 jangkar, dan uang emas dan artefak kecil yang jumlahnya tak terhitung.
Arkeolog bawah laut, Franck Goddio, yang diakui sebagai penemu Heracleion, kota tersebut diduga dibangun di suatu masa sekitar abad ke-8 Sebelum Masehi. Yang diperkirakan lebih tua dari Alexandria yang masyhur.
Selama bertahun-tahun, kota tersebut diperkirakan menjadi 'korban' sekian banyak bencana alam, sebelum akhirnya lenyap, ditelan lautan, yang kejadiannya diperkirakan pada tahun 700 Masehi.
"Kami baru memulai penelitian," kata Goddio seperti dimuat Telegraph, yang dilansir The Sideshow (30/4/2013). "Kami mungkin harus melanjutkan penelitian selama 200 tahun mendatang untuk mengungkap dan memahami misterinya."
Namun, diyakini, erosi tanah secara bertahap akhirnya membuat Heracleion tenggelam di Laut Mediterania. "Saat ini jelas, bagaimana penurunan tanah yang berlangsung secara lambat dan terus-menerus, berakibat pada bagian cekungan di tenggara Mediterania," kata Goddio dalam tulisannnya. "Kenaikan level laut, yang sudah diamati sejak zaman kuno--juga berkontribusi signifikan pada tenggelamnya daratan."
Para peneliti juga mulai memahami kehidupan sehari-hari di kota yang juga disebut "Thonis" itu. Terutama posisinya sebagai penghubung lalu lintas laut di kawasan, termasuk perdagangan dari Yunani.
"Gambaran yang kami dapatkan makin kaya tentang perdagangan dan sifat-sifat perekonomian maritim di periode terakhir Mesir," kata Damian Robinson, Direktur Oxford Centre for Maritime Archaeology.
"Heracleion adalah pelabuhan perdagangan utama di Mesir saat itu," kata Robinson. "Di mana pajak dikenakan pada barang impor dan ekspor, yang dikutip oleh pihak kuil utama."
Kota tersebut juga diyakini memiliki sejarak budaya yang kaya. Helen dikabarkan mengunjungi Heracleion bersama kekasihnya, Paris, tak lama sebelum Perang Troya terjadi.
Tak hanya bukti fisik bahwa kota itu pernah ada di masa lalu, namun juga sejumlah artefak yang ditemukan, di antaranya 64 kapal, patung setinggi 4,8 meter, 700 jangkar, dan uang emas dan artefak kecil yang jumlahnya tak terhitung.
Arkeolog bawah laut, Franck Goddio, yang diakui sebagai penemu Heracleion, kota tersebut diduga dibangun di suatu masa sekitar abad ke-8 Sebelum Masehi. Yang diperkirakan lebih tua dari Alexandria yang masyhur.
Selama bertahun-tahun, kota tersebut diperkirakan menjadi 'korban' sekian banyak bencana alam, sebelum akhirnya lenyap, ditelan lautan, yang kejadiannya diperkirakan pada tahun 700 Masehi.
"Kami baru memulai penelitian," kata Goddio seperti dimuat Telegraph, yang dilansir The Sideshow (30/4/2013). "Kami mungkin harus melanjutkan penelitian selama 200 tahun mendatang untuk mengungkap dan memahami misterinya."
Namun, diyakini, erosi tanah secara bertahap akhirnya membuat Heracleion tenggelam di Laut Mediterania. "Saat ini jelas, bagaimana penurunan tanah yang berlangsung secara lambat dan terus-menerus, berakibat pada bagian cekungan di tenggara Mediterania," kata Goddio dalam tulisannnya. "Kenaikan level laut, yang sudah diamati sejak zaman kuno--juga berkontribusi signifikan pada tenggelamnya daratan."
Para peneliti juga mulai memahami kehidupan sehari-hari di kota yang juga disebut "Thonis" itu. Terutama posisinya sebagai penghubung lalu lintas laut di kawasan, termasuk perdagangan dari Yunani.
"Gambaran yang kami dapatkan makin kaya tentang perdagangan dan sifat-sifat perekonomian maritim di periode terakhir Mesir," kata Damian Robinson, Direktur Oxford Centre for Maritime Archaeology.
"Heracleion adalah pelabuhan perdagangan utama di Mesir saat itu," kata Robinson. "Di mana pajak dikenakan pada barang impor dan ekspor, yang dikutip oleh pihak kuil utama."
Kota tersebut juga diyakini memiliki sejarak budaya yang kaya. Helen dikabarkan mengunjungi Heracleion bersama kekasihnya, Paris, tak lama sebelum Perang Troya terjadi.
Like Dan Share Jika Kamu Suka Artikelnya Dan Terima Kasih Sudah Berkunjung Di Blog Sederhana Ini
Follow @posterkini |
|
0 komentar:
Post a Comment