Jakarta- Kicauan palsu di akun Twitter kantor berita Associated Press, @AP pekan lalu sempat membuat bursa saham Wall Street dan Dow Jones terjun. Nilai pasar saham hilang sampai US $ 200 miliar (sekitar Rp 1.900 triliun). Peretas mengaku sebagai Syrian Electronic Army (SEA). Mereka juga mengaku berada di balik peretasan akun berbagai media barat seperti BBC Weather, Guardian dan CBS 60 Minutes.
Dalam laman biodata about (dot) me dia mengaku berumur 18 tahun. Namun dia tak mencantumkan jenis kelaminnya. Dia mengaku sebagai programmer dan hacker yang memimpin Special Operation of Syria Electronic Army. Walau mengaku sebagai pemimpin, namuan Th3 Pr0 menyatakan SEA tak memiliki pemimpin tunggal untuk ratusan ribu anggotanya. Para anggotanya ini menyokong rezim Bashar Assad yang ingin diturunkan oleh pemberontak dan negara negara barat.
Dalam korespondensinya dengan Business Insider, hacker ini bisa membuktikan jika dia mengontrol akun Twitter media Inggris, The Guardian.
Like Dan Share Jika Kamu Suka Artikelnya Dan Terima Kasih Sudah Berkunjung Di Blog Sederhana Ini
Follow @posterkini |
|
0 komentar:
Post a Comment