Tak diragukan lagi, Lionel Messi adalah salah satu pesepak bola terkondang di kolong langit. Bintang Argentina milik Barcelona itu pun mengakui perubahan besar dalam dirinya. Apa itu?
Messi mengaku dirinya sangat dilindungi --terutama privasinya-- ketika berada di luar lapangan hijau. Yang pastim jauh dari ingar-bingat kebintangannya ketika tampil memesona baik ketika berkostum Blaugrana atau La Albicelestes.
Beberapa saat sebelum seremoni FIFA Ballon d'Or Gala di Kongresshaus, Zurich, Swiss, Senin (7/1/2013), pria berusia 25 tahun itu mengungkapkan nyaris segalanya kepada FIFA.com. Berikut petikannya.
Kamu datang di FIFA Ballon d'Or Gala untuk keenam kalinya secara berturut-turut. Apakah itu sudah menjadi semacam kebiasaan atau masih merasakan gairah yang berbeda ketika berada di sini?
Sejujurnya, aku tak pernah membiasakanya. Meski event ini mirip dan secara umum sama, setiap tahun selalu spesial. Hanya berada di sini aku selalu sudah merasa berbeda, sebuah perasaan yang indah mengetahui makna saat-saat seperti ini. Lebih lagi, ini merupakan tanda, Anda telah melakukan pekerjaan dengan baik.
Ketika pertama datang pada 2007, kamu malu-malu, berambut panjang khas remaja, tetapi kamu berubah total saat ini, benar, bukan?
(Berubah) banyak! Itu benar, banyak hal yang telah terjadi dalam diriku dan tentunya aku tumbuh dewasa, baik sebagai pemain maupun sebagai pribadi. Jauh ke belakang, sejak pertama aku datang, saat itu mungkin berumur 18 atau 19 tahun.
Aku jadi lebih dewasa, kepribadianku berkembang, dan karierku telah menemukan bentuk sebenarnya. Banyak hal yang mengubahku.
Diego Maradona sering kali mengatakan setelah FIFA Ballon d'Or 2008, ketika kamu berada sebagai runner-up di belakang Cristiano Ronaldo, bahwa kamu tak akan finis sebagai peringkat kedua lagi. Benar demikian?
Sejujurnya, aku malah tak ingat kapan Diego mengatakan hal seperti itu (tertawa), namun itu benar aku memenangi tiga trofi setelahnya. Berada di sini saja rasanya sudah spektakuler.
Kamu membukukan rekor 91 gol sepanjang 2012. Jika diminta memilih salah satu yang terbaik, gol mana yang kamu pilih?
Aku sudah mengatakannya berulang kali, aku lebih senang mengingat pentingnya gol itu ketimbang apakah gol itu indah atau tidak. Contohnya gol yang dicetak pada saat final. Untuk itu, salah satu gol yang aku cetak ke gawang Athletic Bilbao dalam ajang (final) Copa Del Rey (25 Mei 2012) adalah yang terpenting.
Menurutmu secara pribadi, momen apa yang terpenting sepanjang tahun lalu?
Secara umum, tahun yang bagus bagiku. Meski menginginkan trofi bersama klubku, tahun itu berubah menjadi menjadi positif bersama timnas Argentina. Itu berarti banyak bagi kami dan ini momen terbaiknya: timnas (Argentina) melalui tahun yang baik setelah tak pernah mengalaminya selama bertahun-tahun.
Apa yang akhirnya mengubah penampilanmu menjadi yang terbaik bersama La Albicelestes?
Timnas berubah dengan sendirinya. Agar segalanya berjalan dengan baik, segalanya tergantung pada setiap orang yang terlibat, bukan hanya satu pemain. Bukan hanya aku yang mengalami pengalaman buruk itu, segalanya berubah menjadi tak benar bagi timnas secara keseluruhan, apapun alasannya.
Begitu kami mulai memenangi pertandingan dan hasilnya lebih baik, segalanya menjadi lebih mudah. Para fans mendukung kami, kritik media tak lagi setajam dulu dan kami dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cara yang berbeda, lebih tenang.
Di atas segalanya, lawan makin segan melihat performa top kami. Perubahan besar adalah dari hasil-hasil performa yang didapat. Sesimpel itu.
Apakah kamu makin diapresiasi di Argentina saat ini?
Ya.
Kami beruntung bertanding di ibu kota, di lingkar dalam wilayah negara kami, dan juga di seluruh tempat yang ada, dan cara fans dan tim memperlakukanku luar biasa. Itu hasil yang didapat dari apa yang kami capai dari sepak bola kami.
Kami telah memicu antusiasme rakyat dan boleh dibilang kami lebih solid dari sebelumnya.
Kamu mencetak beberapa hattrick pada 2012 dan salah satunya ketika melawan Brasil pada Juni dalam uji coba yang berakhir 4-3. Apakah itu berarti spesial?
Semua gol itu spesial, 'kan? Tetapi, itu semua kalau melihat bagaimana prosesnya dan melawan siapa, ketimbang hanya menilik sekadar uji coba, ketiga gol itu ekstraspesial. Namun, mencetak gol itu rasanya luar biasa, tak peduli ke gawang Brasil atau tim lainnya.
Apakah ada perbedaan saat Barcelona dilatih Pep Guardiola dengan Tito Vilanova sekarang?
Tentu saja. Cara kami bekerja dan bersiap untuk pertandingan sama, tetapi yang berubah adalah Guardiola dan Tito punya kepribadian berbeda dan punya cara yang berbeda mengatur skuad. Mereka punya ide dan gaya masing-masing, tetapi saat bermain dan berlatih kami melakukan hal yang sama seperti yang kami lakukan dalam empat tahun ini.
Berbagai isu nonteknis muncul, seperti kepergian Pep dan problem medis Eric Abidal dan Vilanova. Apakah itu cukup memengaruhimu dan Barcelona?
Sejujurnya, berbagai isu itu sangat memukul kami. Sepertinya terjadi berurutan dan hal seperti itu yang lebih diperhitungkan ketimbang hasil atau performa kami. Situasi yang menyedihkan. Tentu saja kami terpukul telak, tetapi kami akhirnya dapat melaluinya dengan bergandeng tangan bersama. Syukurlah, Tuhan berpaling kepada Abidal dan Tito. Meski ia (Tito) masih mendapatkan perawatan, semua tanda mengarah kepada hal yang baik. Itu yang terpenting.
Untuk perburuan Juara Liga BBVA musim ini, apakah kamu sudah puas jauh berada di depan lawan?
Kami waspada musim ini masih berjalan panjang. Harapan kami untuk gelar Juara Liga BBVA kali ini berada di tangan kami, berkat keunggulan banyak poin dan cara kami meraih banyak kemenangan, namun masih saja ini belum saatnya bersantai.
Kami tahu seberapa bagusnya Atletico Madrid, karena kami sudah bertanding melawan mereka dan mereka terbukti tim bagus.
Dan, Anda tak bisa begitu saja mencoret peluang Real Madrid, karena mereka selalu berjuang hingga akhir dan menancapkan kuku ancamannya dengan memangkas defisit poin dari kami, itu mereka lakukan lebih dari sekali. Kami tak akan melepas pedal gas, meski kami punya yakin tak punya masalah dan selalu berada di atas trek yang sama.
Beberapa waktu lalu, penulis dan jurnalis dari Uruguay, Eduardo Galeano menulis "Me gusta Messi porque no se cree Messi” (Aku suka Messi karena ia berpikir bukan sebagai Messi). Apakah benar demikian? Apakah kamu menyadari pengaruhmu dalam era sepak bola modern?
Aku tak tahu. Aku hanya berusaha menyelesaikan pekerjaanku dan menikmati apa yang terjadi, menikmati apa yang kami lakukan plus menikmati apa yang kami capai setiap hari. Tak ada waktu untuk bersantai dan memikirkan apa yang telah dilakukan, karena segalanya berjalan terlalu cepat. Begitu salah satu selesai, langsung disusul hal lainnya. Orang akan mengingat Barcelona sekarang ini suatu saat nanti, begitu waktu berlalu. Penghargaan seperti itu lebih signifikan. Menurutku pribadi, hal seperti itu tak dapat dirasakan hingga saat pensiun nanti, untuk memahami apa yang telah aku lakukan atau apa yang telah aku capai sepanjang karierku.
Dari banyak pertandingan yang disaksikan, kamu bertanding seperti mengejar hal yang belum pernah ada dan tak pernah secara sengaja jatuh di atas lapangan. Apakah itu kebiasaan sejak lahir atau memang dipelajari dari seseorang?
Sejujurnya, aku melakukan hal itu sepanjang hidupku, sejak anak-anak. Aku selalu mencoba menguasai bola dan terus menggiringnya, apapun yang terjadi, dan aku masih mencobanya hingga hari ini. Setiap tahun, aku mencoba berkembang sebagai pesepak bola dan tak terjebak pada kebiasaan yang sama. Aku mencoba memperbaiki penampilanku semaksimal mungkin. Sifat itu bukan dipelajari, tetapi karena memang sudah mendarah daging.
Terakhir, ketika mengharapkan sesuatu pada malam Tahun Baru bersama orang tercinta, apa yang kamu harapkan bisa diraih pada 2013?
Anak lelakiku adalah prioritas utamaku. Sebuah hal manis dan juga perubahan besar, kami menempatkannya sebagai hal pertama.
Lalu, aku berdoa untuk kesehatan Abidal dan Tito, agar keduanya segera sembuh dari masalah kesehatannya.
Terus, berharap kesehatan untukku, keluarga, dan semua orang tercinta.
Setelahnya, dalam konteks olahraga, harapannya kami dapat mempertahankan apa yang sedang kami lakukan dan meraih beberapa trofi.
Messi mengaku dirinya sangat dilindungi --terutama privasinya-- ketika berada di luar lapangan hijau. Yang pastim jauh dari ingar-bingat kebintangannya ketika tampil memesona baik ketika berkostum Blaugrana atau La Albicelestes.
Beberapa saat sebelum seremoni FIFA Ballon d'Or Gala di Kongresshaus, Zurich, Swiss, Senin (7/1/2013), pria berusia 25 tahun itu mengungkapkan nyaris segalanya kepada FIFA.com. Berikut petikannya.
Kamu datang di FIFA Ballon d'Or Gala untuk keenam kalinya secara berturut-turut. Apakah itu sudah menjadi semacam kebiasaan atau masih merasakan gairah yang berbeda ketika berada di sini?
Sejujurnya, aku tak pernah membiasakanya. Meski event ini mirip dan secara umum sama, setiap tahun selalu spesial. Hanya berada di sini aku selalu sudah merasa berbeda, sebuah perasaan yang indah mengetahui makna saat-saat seperti ini. Lebih lagi, ini merupakan tanda, Anda telah melakukan pekerjaan dengan baik.
Ketika pertama datang pada 2007, kamu malu-malu, berambut panjang khas remaja, tetapi kamu berubah total saat ini, benar, bukan?
(Berubah) banyak! Itu benar, banyak hal yang telah terjadi dalam diriku dan tentunya aku tumbuh dewasa, baik sebagai pemain maupun sebagai pribadi. Jauh ke belakang, sejak pertama aku datang, saat itu mungkin berumur 18 atau 19 tahun.
Aku jadi lebih dewasa, kepribadianku berkembang, dan karierku telah menemukan bentuk sebenarnya. Banyak hal yang mengubahku.
Diego Maradona sering kali mengatakan setelah FIFA Ballon d'Or 2008, ketika kamu berada sebagai runner-up di belakang Cristiano Ronaldo, bahwa kamu tak akan finis sebagai peringkat kedua lagi. Benar demikian?
Sejujurnya, aku malah tak ingat kapan Diego mengatakan hal seperti itu (tertawa), namun itu benar aku memenangi tiga trofi setelahnya. Berada di sini saja rasanya sudah spektakuler.
Kamu membukukan rekor 91 gol sepanjang 2012. Jika diminta memilih salah satu yang terbaik, gol mana yang kamu pilih?
Aku sudah mengatakannya berulang kali, aku lebih senang mengingat pentingnya gol itu ketimbang apakah gol itu indah atau tidak. Contohnya gol yang dicetak pada saat final. Untuk itu, salah satu gol yang aku cetak ke gawang Athletic Bilbao dalam ajang (final) Copa Del Rey (25 Mei 2012) adalah yang terpenting.
Menurutmu secara pribadi, momen apa yang terpenting sepanjang tahun lalu?
Secara umum, tahun yang bagus bagiku. Meski menginginkan trofi bersama klubku, tahun itu berubah menjadi menjadi positif bersama timnas Argentina. Itu berarti banyak bagi kami dan ini momen terbaiknya: timnas (Argentina) melalui tahun yang baik setelah tak pernah mengalaminya selama bertahun-tahun.
Apa yang akhirnya mengubah penampilanmu menjadi yang terbaik bersama La Albicelestes?
Timnas berubah dengan sendirinya. Agar segalanya berjalan dengan baik, segalanya tergantung pada setiap orang yang terlibat, bukan hanya satu pemain. Bukan hanya aku yang mengalami pengalaman buruk itu, segalanya berubah menjadi tak benar bagi timnas secara keseluruhan, apapun alasannya.
Begitu kami mulai memenangi pertandingan dan hasilnya lebih baik, segalanya menjadi lebih mudah. Para fans mendukung kami, kritik media tak lagi setajam dulu dan kami dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cara yang berbeda, lebih tenang.
Di atas segalanya, lawan makin segan melihat performa top kami. Perubahan besar adalah dari hasil-hasil performa yang didapat. Sesimpel itu.
Apakah kamu makin diapresiasi di Argentina saat ini?
Ya.
Kami beruntung bertanding di ibu kota, di lingkar dalam wilayah negara kami, dan juga di seluruh tempat yang ada, dan cara fans dan tim memperlakukanku luar biasa. Itu hasil yang didapat dari apa yang kami capai dari sepak bola kami.
Kami telah memicu antusiasme rakyat dan boleh dibilang kami lebih solid dari sebelumnya.
Kamu mencetak beberapa hattrick pada 2012 dan salah satunya ketika melawan Brasil pada Juni dalam uji coba yang berakhir 4-3. Apakah itu berarti spesial?
Semua gol itu spesial, 'kan? Tetapi, itu semua kalau melihat bagaimana prosesnya dan melawan siapa, ketimbang hanya menilik sekadar uji coba, ketiga gol itu ekstraspesial. Namun, mencetak gol itu rasanya luar biasa, tak peduli ke gawang Brasil atau tim lainnya.
Apakah ada perbedaan saat Barcelona dilatih Pep Guardiola dengan Tito Vilanova sekarang?
Tentu saja. Cara kami bekerja dan bersiap untuk pertandingan sama, tetapi yang berubah adalah Guardiola dan Tito punya kepribadian berbeda dan punya cara yang berbeda mengatur skuad. Mereka punya ide dan gaya masing-masing, tetapi saat bermain dan berlatih kami melakukan hal yang sama seperti yang kami lakukan dalam empat tahun ini.
Berbagai isu nonteknis muncul, seperti kepergian Pep dan problem medis Eric Abidal dan Vilanova. Apakah itu cukup memengaruhimu dan Barcelona?
Sejujurnya, berbagai isu itu sangat memukul kami. Sepertinya terjadi berurutan dan hal seperti itu yang lebih diperhitungkan ketimbang hasil atau performa kami. Situasi yang menyedihkan. Tentu saja kami terpukul telak, tetapi kami akhirnya dapat melaluinya dengan bergandeng tangan bersama. Syukurlah, Tuhan berpaling kepada Abidal dan Tito. Meski ia (Tito) masih mendapatkan perawatan, semua tanda mengarah kepada hal yang baik. Itu yang terpenting.
Untuk perburuan Juara Liga BBVA musim ini, apakah kamu sudah puas jauh berada di depan lawan?
Kami waspada musim ini masih berjalan panjang. Harapan kami untuk gelar Juara Liga BBVA kali ini berada di tangan kami, berkat keunggulan banyak poin dan cara kami meraih banyak kemenangan, namun masih saja ini belum saatnya bersantai.
Kami tahu seberapa bagusnya Atletico Madrid, karena kami sudah bertanding melawan mereka dan mereka terbukti tim bagus.
Dan, Anda tak bisa begitu saja mencoret peluang Real Madrid, karena mereka selalu berjuang hingga akhir dan menancapkan kuku ancamannya dengan memangkas defisit poin dari kami, itu mereka lakukan lebih dari sekali. Kami tak akan melepas pedal gas, meski kami punya yakin tak punya masalah dan selalu berada di atas trek yang sama.
Beberapa waktu lalu, penulis dan jurnalis dari Uruguay, Eduardo Galeano menulis "Me gusta Messi porque no se cree Messi” (Aku suka Messi karena ia berpikir bukan sebagai Messi). Apakah benar demikian? Apakah kamu menyadari pengaruhmu dalam era sepak bola modern?
Aku tak tahu. Aku hanya berusaha menyelesaikan pekerjaanku dan menikmati apa yang terjadi, menikmati apa yang kami lakukan plus menikmati apa yang kami capai setiap hari. Tak ada waktu untuk bersantai dan memikirkan apa yang telah dilakukan, karena segalanya berjalan terlalu cepat. Begitu salah satu selesai, langsung disusul hal lainnya. Orang akan mengingat Barcelona sekarang ini suatu saat nanti, begitu waktu berlalu. Penghargaan seperti itu lebih signifikan. Menurutku pribadi, hal seperti itu tak dapat dirasakan hingga saat pensiun nanti, untuk memahami apa yang telah aku lakukan atau apa yang telah aku capai sepanjang karierku.
Dari banyak pertandingan yang disaksikan, kamu bertanding seperti mengejar hal yang belum pernah ada dan tak pernah secara sengaja jatuh di atas lapangan. Apakah itu kebiasaan sejak lahir atau memang dipelajari dari seseorang?
Sejujurnya, aku melakukan hal itu sepanjang hidupku, sejak anak-anak. Aku selalu mencoba menguasai bola dan terus menggiringnya, apapun yang terjadi, dan aku masih mencobanya hingga hari ini. Setiap tahun, aku mencoba berkembang sebagai pesepak bola dan tak terjebak pada kebiasaan yang sama. Aku mencoba memperbaiki penampilanku semaksimal mungkin. Sifat itu bukan dipelajari, tetapi karena memang sudah mendarah daging.
Terakhir, ketika mengharapkan sesuatu pada malam Tahun Baru bersama orang tercinta, apa yang kamu harapkan bisa diraih pada 2013?
Anak lelakiku adalah prioritas utamaku. Sebuah hal manis dan juga perubahan besar, kami menempatkannya sebagai hal pertama.
Lalu, aku berdoa untuk kesehatan Abidal dan Tito, agar keduanya segera sembuh dari masalah kesehatannya.
Terus, berharap kesehatan untukku, keluarga, dan semua orang tercinta.
Setelahnya, dalam konteks olahraga, harapannya kami dapat mempertahankan apa yang sedang kami lakukan dan meraih beberapa trofi.
Mencetak gol itu rasanya luar biasa, tak peduli ke gawang Brasil atau tim lainnya.
-- Lionel Messi (Barcelona/Argentina)
Like Dan Share Jika Kamu Suka Artikelnya Dan Terima Kasih Sudah Berkunjung Di Blog Sederhana Ini
Follow @posterkini |
|
0 komentar:
Post a Comment